MASJID NURUL KAHROBA - KHUTBAH JUMAT
Jumat, 19 September 2014
Khatib : Ust. Muhrian Noor, S. Ag
Bilal : H. Syaifuddin
SYARAT-SYARAT HAJI MABRUR.
الحمد لله الذى هَدَى اَوْلِيَاءَهُ لِدِيْنِ الاسلَام,
وَوَفَّقَهُمْ لِزِيَارَةِ بَيْتِهِ الحَرَام, وَخَصَّهُمْ بِالشَوْقِ اِلَى تِلْكَ
الْمَشَاعِرِ الْعِظَام, وَحَطَّ عَنْ وَفْدِهِ جَمِيْعِ الاَوْزَارَ وَالاَثَام,
اَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ على جَزِيْلِ الْفَضْلِ وَالاِنْعَام, وَاَشْكُرُهُ عَلَى
مَا أَوْلَاهُ مِنَ التَّوْفِيْقِ وَالاِلْهَام, وَاشْهَدُ أن لااله الا اللهُ وحدَهُ
لا شريك لهُ الْمُلْكُ الْحَقُّ السَّلَام, وأشهد أن محمدا عبدُهُ ورسولُهُ خيْرُ
مُعَلِّمِ وَاِمَام, اللهم صلِّ على عبدِك ورسولِك محمدٍ وعلى اله واصحابِهِ الْبَرَرَةِ
الْكِرَام, وسَلِّمْ تسليمًا كثيرا. اما بعد فيا ايها الناسُ اتَّقُوْا اللهَ
تعالى اَلَّذِى اصْطَفَى لَكُمُ الِاسْلَام, وَفَضَّلَكُمْ بِهِ على كَافَةِ الْاَنَامِ.
معــاســـر المسـلمين ....
Marilah kita terus saling meng-ingatkan diri kita semua untuk selalu
berusaha meningkatkan keima-nan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan cara
semaksimal mungkin berusaha menjalankan semua perin-tahNya dan menjauhi segala
apa yang dilarangNya, agar kita semua selamat didunia dan di akhirat kelak.
معــاســـر المسـلمين ....
Haji mabrur adalah dambaan dan cita-cita setiap
muslim yang melaksanakan haji. Menurut Imam Al Asfihani menyebutkan bahwa haji
mabrur ialah haji yang diterima (pahalanya) oleh Allah Swt.
Kalau kita ketahui dari asal katanya, mabrur adalah
berasal dari kata al birru yang berarti kebaikan atau kebajikan. Mabrur berarti
mengandung arti orangnya yaitu orang yang melakukan kebaikan atau kebajikan.
Dalam sebuah ayat Allah swt berfirman:
(لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّىٰ تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ) [Surat Aal-E-Imran : 92]
92. kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang
kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. QS.3:92. Ketika digandeng dengan
kata haji maka ia menjadi sifat yang mengandung arti bahwa haji tersebut
diikuti dengan kebajikan.
Dengan kata lain haji mabrur adalah haji yang
mengantarkan pelakunya menjadi lebih baik dari masa sebelumnya. Di dalam Al
Qur’an juga menggunakan kata al birru untuk pengabdian yang terus
menerus kepada orang tua wabarraan biwalidati. QS. 19:32. Orang-orang
yang selalu mentaati Allah swt dan menjauhi segala yang dilarang disebut al
abraar, kelak mereka dihari kiamat akan ditempatkan di surga. “Innal
abraara lafii na’iem”. QS.82:13. Bila digabung antara ayat ini dengan
hadits Rasulullah: “Al hajjul mabrrur laisa lahuu jazaan illal jannah.” HR
Bukhari, nampak titik temu yang saling melengkapi, bahwa haji mabrur akan
selalu ditandai dengan perubahan dalam diri pelakunya dengan mengalirnya amal
saleh yang tiada putus-putusnya. Bila setelah berhaji seseorang selalu berbuat
baik, sampai ia menghadap Allah swt, maka jelas ia akan tergolong kelompok al
abraar dan pahala yang akan kelak ia dapatkan adalah surga.
Beradasarkan uraian di atas bahwa untuk mencapai
haji mabrur ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi:
Pertama, niat yang ikhlas karena
Allah swt, bukan karena ingin dipuji orang dan berbangga-bangga dengan gelar
haji. Seorang yang tidak ikhlas dalam beramal apapun termasuk haji, Allah swt
akan menolak amal tersebut sekalipun di mata manusia ia nampak begitu agung dan
mulia.
Kedua,
memiliki bekal dalam melaksanakan ibadah haji yaitu bekal ilmu tentang syarat
dan rukun haji dan bekal harta yang halal. Haji yang tidak dibekali dengan ilmu
maka ibadah akan ditolak bahkan tidak diterima, seperti perkataan hukama:
من بغير علم يعمل اعماله مردودة لا تقبل
“Orang yang beramal tanpa ilmu semua amalnya ditolak dan tidak
diterima”.
Haji
yang dibekali dengan harta haram pasti Allah swt tolak. Rasulullah saw
bersabda: “Sesunguhnya Allah baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Di
akhir hadits ini Rasulullah menggambarkan seorang musafir sedang berdo’a tetapi
pakaiannya dan makanannya haram, maka Allah tidak akan menerima doa tersebut.” HR.
Muslim. Demikian juga ibadah haji yang dibekali dengan tanpa ilmu dan yang harta
haram.
Ketiga, Dari niat yang ikhlas dan
bekal ilmu dan harta yang halal akan lahir syarat yang ketiga: istiqamah.
Istiqamah artinya komitmen yang total untuk mentaati Allah swt dan tunduk
kepada-Nya, bukan saja selama haji, melainkan kapan saja dan di mana saja ia
berada. Haji tidak akan bermakna jika sekembalinya dari tanah suci, seorang
tidak menyadari identitas kehambaanya kepada Allah swt. Tuntunan syetan kembali
diagungkan. Merebut harta haram dan kemaksiatan menjadi kebiasaannya
sehari-hari. Bila ini yang terjadi, bisa dipastikan bahwa hajinya tidak mabrur.
Karena haji mabrur akan selalu diikuti dengan kebajikan. Pribadi yang istiqamah
setelah menjalankan ibadah haji, akan selalu tenang. Tidak plin-plan.
Perilakunya jelas tidak berwarna-warni seperti bunglon. Apa yang Allah swt
haramkan senantiasa ia hindari, dan apa yang diwajibkan selalu ia tegakkan
secara sempurna.
Allah swt mengajarkan bahwa hanya iman dan harta
halal yang bisa membuat seseorang selalu istiqamah mentaati-Nya. QS. 2:172,
23:51.
Istiqamah mempertahankan nilai-nilai haji, dan
menahan diri dari segala bentuk kemungkaran sekecil apapun.
Seseorang yang naik haji akan di sebut haji mabrur setelah ia
nampak bahwa hidupnya lebih istiqamah dan kebajikannya selalu bertambah sampai
ia menghadap Allah SWT.
Akhirnya, marilah kita bersama-sama mendo’akan kepada jamaah haji akan
berangkat ke tanah suci Mekkah mendapatkan keselamatan dalam perjalanan dan
pulang ke tanah air dalam keadaan selamat serta mendapat haji yang mabrur. Amin
Ya rab…..
الحمد
لله والصلاة والسـلام على رسـول الله. سـيدنا محمد بن عبد الله وعلى اله وصحـبه
ومن والاه . اوصـيكم ونفسى بتقـوى الله. واذا قـرئ القران فاستمـعوا له وانصـتوا
لعـلكم ترحمـون .اعوذ .....
(الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ ۚ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ ۗ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ) [Surat Al-Baqara : 197]
È
بارك الله لى ولكم ونفعـنى واياكم بما فيه من
الايات والذكر الحكيم. اقول قولى هذا واستـغفر الله العظيم. انه هو الغفور الرحــيم .
|
Ust. Muhrian Noor, S, Ag |